Make Something New…

Tidak bisa dipungkiri, dunia musik Indonesia saat ini di dominasi oleh aliran boyband girlband dan musik melayu. Aliran boyband sendiri mulai booming di Indonesia (belakangan ini) dimulai sejak meledaknya boyband asal korea, Super Junior.  Hingga akhirnya kita mengenal boyband bernama, SM*SH. Girlband juga mulai meledak di Indonesia sejak munculnya sebuah girlband asal Korea, SNSD (Girl Generation). Hingga akhirnya di Indonesia muncul lah Cherrybelle dan 7icons. Kemunculan SM*SH, Cherrybelle, dan 7icons ini berdampak pada menjamurnya boyband dan girlband di Indonesia, mulai dari Dragon boyz, XO-IX, Fame, Princess, Blink, dan lain sebagainya, hingga “meracuni” anak-anak dan muncul lah Coboy Junior, Super Grlies, dan lain sebagainya. Kata “dan lain sebagainya” saya gunakan karena saya tidak mampu menyebutkan semua nama boyband dan girlband yang ada di Indonesia saat ini.

Musik melayu sendiri bukanlah “barang” baru di Indonesia. Kalau kita ingat, pada tahun 90-an, ada band Malaysia bernama “Slam” dengan single nya “Gerimis mengundang”. Kala itu, lagu ini sangatlah populer di Indonesia, bahkan sampai anak-anak pun bisa menyanyikannya dengan  mudah. Pada tahun 2000-an , musik melayu kembali “menyembur” di musik Indonesia, dengan ditandai muncul nya band asal Bandung, ST 12. Setelah itu, kemudian menyusul lah band-band ber genre melayu lainnya, seperti Kangen Band, Kertas (sekarang Armada), Vagetoz, dan lain sebagainya. Lagi-lagi saya menggunakan “dan lain sebagainya”.

Fenomena boyband girlband dan musik melayu ini sangatlah “mengguncang” Indonesia, setidaknya dalam 5 tahun terakhir. Saat ini, kita dapat  melihat banyaknya acara musik yang disiarkan setiap hari, yang selalu menayangkan dua aliran tersebut dengan porsi yang lebih besar daripada musik-musik lainnya. Di setiap stasiun televisi, setiap acara, kita akan dengan mudah menemukan dua aliran ini, hingga akhirnya ketenaran dan materi melimpah pun di dapat oleh artis-artis yang mengusung aliran ini di Indonesia. Tentu saja hal ini lah yang menjadi daya tarik utama setiap artis baru untuk “kembali” mengusung dua aliran ini, sampai-sampai saya harus menggunakan kata “dan lain sebagainya” untuk menggambarkan jumlah grup yang mengusung dua aliran musik ini. Continue reading “Make Something New…”